Berita & Artikel
Mau Main Aman? Cara Cerdas Gen Z Mulai Investasi Tanpa Ragu
SHAFIQ Administrator
Senin,
25-08-25
Cara cerdas investasi Gen Z | 2 Men read
SHAFIQers Pernah Nggak Sih…
Pengen banget mulai investasi, tapi masih dihantui rasa takut: “Kalau rugi gimana?”, “Kalau ketipu bodong gimana?”.
Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak anak muda Gen Z sekarang punya dilema yang sama.
AkhQ pribadi dulu juga sempat ragu waktu pertama kali mau naruh uang di instrumen investasi. Rasanya seperti nyemplung ke kolam dalam tanpa pelampung.
Namun menariknya pertumbuhan investor dari kalangan muda malah semakin menggembirakan,
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per April 2025 menunjukkan, dari lebih 16 juta investor individu di pasar modal, 54% berasal dari generasi Z dan Alfa berusia 30 tahun ke bawah. Meski nilai aset mereka baru sekitar Rp40 triliun—lebih kecil dibanding investor yang lebih tua—jumlahnya sudah menyaingi total investor usia 31 tahun ke atas.
Gimana ingin lebih percaya diri?
Insya Allah dengan strategi yang tepat, investasi bisa jadi langkah aman buat bikin masa depan lebih tenang.
Kenapa Gen Z Sering Ragu Mulai Investasi?
Sebelum kita bahas tipsnya, yuk kita kenali dulu alasan kenapa banyak Gen Z masih ragu investasi.
- Trauma dengan Kasus Investasi Bodong
Berita tentang investasi bodong sering bikin calon investor mundur. Padahal, bukan investasinya yang salah, tapi oknum yang memanfaatkan celah.
- Kurangnya Literasi Keuangan
Banyak yang belum paham beda tabungan, investasi, dan investasi jangka panjang. Akhirnya semua terlihat berisiko sama besar.
- Takut Salah Pilih Instrumen
Saham, reksa dana, sukuk, atau emas? Kebingungan ini bikin orang akhirnya memilih untuk tidak mulai sama sekali.
Baca Juga:
5 Cara Cerdas Mulai Investasi Tanpa Ragu
Kabar baiknya, investasi itu bisa jadi aman kalau dilakukan dengan prinsip yang benar. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa dicoba Gen Z biar nggak keburu trauma atau malah rugi.
- Mulai dari Nominal Kecil
Nggak perlu langsung besar. Mulailah dengan nominal yang kalau hilang pun nggak bikin stres. Dengan begitu, kamu bisa belajar tanpa tekanan berlebihan.
- Pilih Instrumen yang Legal
Pastikan platform atau produk investasi sudah berizin OJK atau otoritas resmi. Legalitas adalah benteng pertama agar uangmu aman.
- Pahami Profil Risiko Diri Sendiri
Apakah kamu tipe yang berani ambil risiko tinggi atau lebih nyaman yang stabil? Jawaban ini akan menentukan instrumen mana yang cocok buatmu.
- Fokus ke Tujuan, Bukan Tren
Jangan ikut-ikutan teman atau hype di medsos. Tanyakan dulu: tujuan investasi apa? Untuk beli rumah, nikah, atau pensiun dini?
- Terapkan Rumus “2L” Legal dan Logis
Instrumen investasi harus legal (izin jelas) dan logis (imbal hasil wajar, ada transparansi risiko). Kalau janji return 30% per bulan, sudah jelas nggak logis.
Nah, Investasi Itu Mengerikan atau Menyenangkan?
Jawabannya tergantung cara kamu memulainya. Kalau asal ikut-ikutan, jelas berisiko. Tapi kalau kamu paham dasar-dasarnya, investasi justru bikin keuangan lebih stabil dan masa depan lebih cerah.
”Generasi muda ini menjadi penggerak utama dominasi investor di Indonesia. Ini menjadi PR kita semua untuk mengelola potensi besar ini dengan pendekatan yang relevan,” ujar Yusuf Adi Pradana (Divisi Pengembangan Pasar BEI) (Kompas)
Gen Z punya keunggulan: waktu. Semakin cepat kamu mulai, semakin panjang waktu uangmu berkembang. Jadi jangan tunda lagi, mulai aja dari kecil.
👉 Kalau kamu pengen belajar investasi syariah yang aman, logis, dan sesuai prinsip, SHAFIQ bisa jadi pilihan tepat. SHAFIQ sudah berizin dan diawasi OJK serta DSN MUI, memberikan proyeksi imbal hasil yang realistis, dan selalu transparan soal risiko.
SHAFIQ hadir untuk bantu kamu Investasi di Bisnis UKM Riil yang legal dan tanpa pelanggaran syariah. Urun dana bisa bantu bisnis berkembang—dan kamu juga berpeluang Raih Pendanaan hingga Rp10 Miliar! Caranya segera Daftar ya!
_______________
⚠️ Disclaimer | Semua bentuk investasi punya risiko. Pastikan kamu baca prospektus dan pahami model bisnisnya sebelum berinvestasi, ya!
⚠️ Artikel ini untuk tujuan edukasi dan literasi. Bukan ajakan beli/jual instrumen tertentu.